Pemakaian bulan Maret kemarin sangat menggoncangkan kantong, gara-garanya pada bulan Januari 2008 saya memigrasikan mode speedy guna mencari alternatif pembiayaan internetan rumah yang murah dengan mengalihkan bentuk unlimited ke quota 1 GB, ternyata bayarannya mak, masih kemahalan … sampe sejuta rupiah. Trus maret awal kemarin saya balik mode kembali (menuju unlimited) karena saya percaya saya sama CS di plasa telkom Palangka raya (dasar bego niy diriku) nah petaka datang dua kali, april 2008 ini saya harus merogoh kocek 1,460 juta untuk bayar segitu. Mau dikomplain, gimana lagi ? saya dinyatakan “nakal” sehingga harus dijewer seperti ini.
Tolong dong YLKI terutama biaya telekomunikasi, apakah akan banyak lagi pelanggan-pelanggan speedy yang demikian.
Saya yakin, banyak pelanggan sebelumnya di kota lain sudah berteriak, namun sekali lagi karena regulasi telekomunikasi dimonopoli seperti ini terutama di kota yang baru berkembang, pelanggan hanya mirip sebagai sapi perah … kalo nggak loyal kamu akan didenda … itulah maksud biaya yang harus saya bayar sebesar tadi.
Mau mengumpat ya memang ini yang paling seger, kalo nggak gitu nggak bisa ngapdet blog ataw harus rela antri dan bersubuh-subuh menuju warnet yang sumpek … ya … mau pake inet sekolah juga jarang dibukain. sepertinya admin lab komputer sman2-ndut pada sensi pada dirikuw ini … 😦 yachhhhh … sialan (terpaksa mengumpat diri sendiri 😀
Hanya bisa berharap dan berdoa, semoga speedy segera dapat tandingan yang lebih cepat lagi ….. lanjutkan