Membeli Mobil.. perlu atau gengsi

Dengan meningkatnya penghasilan guru dan dosen, menyebabkan halaman parkir sekolah sudah tidak lagi dipenuhi kendaraan roda dua namun sudah mendunia dan dipenuhi kendaraan roda empat.
Mulai dari yang teranyar hingga yang tersekarat 😆

Kadang-kadang, teman-teman guru ada yang mengumbar kalimat saat bergosip ria di meja piket saat jam istirahat mulai dipertunjukkan.

“Aku beli mobil yang harganya cocok dan masih bagus dengan kondisi pas”
“Aku beli yang seken aja yang penting cocok ”
“Aku beli yang masih berbungkus plastik di kursinya aja, biar kelihatan mentereng”
“Aku nanti aja beli setelah mobil kalian jelek semua”

Lontaran-lontaran kalimat, mulai dari bernada arogan hingga menyindir datang silih berganti dan ibarat berbalas pantun tiada henti.

Dalam benak muncul pertanyaan, apa sih pentingnya membeli mobil ?

Pertama,
karena demi gengsi, masa para Umar Bakri masih menenteng sepeda wara-wiri ganti dong dengan yang lebih bergengsi

Kedua,
karena memang sudah saatnya diganti dengan mobil, daripada naik angkot yang macet dan berdesak-desakan melulu

ketiga,
karena pentingnya pekerjaan, sebab kalo hujan nah tunjangan guru akan dipotong (jika ketahuan tidak masuk sebenarnya 😀 )

keempat,
sudah menjadi takdir yang Maha Kuasa

kelima, keenam, ketujuh, kedelapan
memang sudah kehendak Yang Kuasa

Kesembilan
Untuk menunjukkan keseimbangan dan keselarasan – antara yang sudah terima Tunjangan Profesi dengan yang belum

Kesepuluh
Ada-ada saja yang menuliskan komentar postingan ini

Anda pilih yang mana ?