Berdasarkan media cetak yang saya baca berikut ini, demikian cuplikannya :
Ujian Nasional (UN) tahun 2008 bakal dipastikan menambah beban belajar bagi siswa Kelas IX (SMP) dan Kelas XII (SMA/SMK) karena melalui Badan StandarisasiNasional Pendidikan (BSNP), Depdiknas berancang-ancang menambah jumlah mata pelajaran dasar yang diujikan antara lain : IPA dan IPS .
Setelah sebelumnya, UN SMP dan SMA hanya memiliki tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika (Jurusan IPA), Ekonomi (Jurusan IPS saja), Bahasa Asing (Jurusan Bahasa).
Untuk tingkat SMP penambahan hanya untuk mata pelajaran IPA.
Untuk tingkat SMA penambahan terjadi pada Jurusan IPA, yaitu : Fisika, Biologi, Kimia
Untuk Jurusan IPS di SMA ditambah dengan mata pelajaran : Sosiologi, Geografi, atau mata pelajaran dasar pada jurusan tersebut.
Sementara untuk SMK tidak luput dari penambahan mata pelajaran, yang disesuaikan dengan program kekhususan pada SMK dimaksud. Dan ini adalah otoritas direktur SMK untuk menambah mata uji nasional di SMK.
Maksud penambahan ini, menurut Sekretaris BSNP, Suharsono, untuk menambah angka kelulusan siswa, karena mata pelajaran yang ditambahkan adalah mata pelajaran khusus jurusan masing-masing dan otomatis diharapkan siswa tentu sudah lebih menguasai pelajaran spesialisasinya itu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 45 tahun 2006, pemerintah menetapkan angka 5,00 sebagai standar kelulusan. Untuk tahun 2008, secara tidak langsung BSNP menyatakan angka standar kelulusan tersebut bisa saja bertambah.
Bagaimana kesiapan anda menyongsong tahun 2008, terlebih anda yang sekarang duduk di kelas XI IPA dan tahun 2009 menghadang saudara dengan UN seperti uraian di atas ?
Maka persiapkanlah diri anda semenjak sekarang, supaya tahun mendatang tidak menjadi muram !
Ada berita sepotong yang menyedihkan, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah sama sekali belum mengadakan antisipasi dengan alasan surat edaran dari pusat belum sampai ke tangan mereka sehingga itu semua adalah upaya sekolah, nah sekolah-sekolah di Palangka Raya ini rata-rata baru bertindak setelah ada crash programme . Tindakan darurat, memaksa komite dan ortu siswa untuk membayar lebih dengan alasan supaya guru bisa bekerja ekstra keras mempersiapkan siswa kelas XII untuk menghadapi ujian plus plus plus yang lain ???? stw lah …. apa ada lagi ? Nah ini yang menurut ryanpp bisa memicu kembali maraknya kecurangan saat UN, apalagi 2008 ini bener-bener mempertaruhkan harga diri bos-bos mulai dari bawah pusat hingga ke kepala …..
Selamat Berjuang ! Victoria La Siempre !!!
sumber : Kalteng Pos, Minggu, 30 September 2007
Komentar di Jumat, 20 Juni 2008 :
Ternyata dan ternyata, sekali lagi dengan kondisi apa adanya serta merta prosesi UN saja yang diagungkan hingga Pak Menteri rela-rela mengunjungi serta memberikan “direct order” kepada sekolah-sekolah yang dikunjungi untuk mengikuti dan meluruskan POS (prosedur standar operasional) … garisan Pemerintah Pusat melalui Depdiknas cukup jelas, sementara implementasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang perlu diragukan … apalagi di tingkat sekolahan …. masih banyak ditemukan bahkan Bapak Menteri sekalipun menemukan kecurangan-kecurangan tapi apakah itu tertutupi dengan keberhasilan Kelulusan 2008 ini yang bangga berteriak LULUS karena bisa bekerja sama dalam ruang ujian atau dikerjain oleh Tim Siluman.
Di tempat saya, wuih, anggota panitia, guru kelas XII dengan bangga menerima kenyataan bahwa siswanya ssttt ditolongi saat UN, di mana rasa bangga karena bekerja hasil jerih payah sendiri ? Sudah tiada lagikah semangat itu? Cuma Prihatin dan Doa Tawakal saja yang bisa Bapak/Ibu Guru yang waras sampaikan!
Saya hanya bisa berharap, bukan kepada Pemerintah Pusat melalui Depdiknas sebagai sumbang saran pemikiran ini, Namun Kepada PIHAK SEKOLAH, karena tetap ada perasaan kenapa sekolah ini banyak yang lulus, pasti karena mereka CURANG (cheat) maka kita juga “harus” bisa melakukan kecurangan (cheating) karena sekolah lain melakukan hal yang lebih curang (more cheat). Selama ada pola iri hati demikian, yakinlah bahwa UJIAN NASIONAL TETAP AKAN DIWARNAI KECURANGAN !!! TIADA AKAN PERNAH BERHENTI SAMPAI KE AKAR-AKARNYA … asalkan ini bukan kepentingan yang dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu (Pejabat di Dinas Pendidikan tingkat Provinsi atau di Kabupaten/Kota)
😆 Kan Ada pengawas Independen pak, tenang saja. Halah … apa kerja Pengawas Independen ! Datang Ke sekolah cuma liat-liat doang, apalagi petinggi-petinggi Lembaga Pengawas Independen ini adalah petinggi-petinggi Universitas dan LPMP bisa apa ? Asal tidak mencolok, ternyata semua bisa diatur koq .
Selama ada mental seperti ini, tanpa ada perbaikan manajemen, perbaikan sarana prasarana, peningkatan mutu guru yang esensial dan terukur, maka UN 2009 tahun depan masih banyak dihujani kritik pedas dan tajam dari Masyarakat Pemerhati. Hanya sayangnya, masyarakat ini termarginalisasi dengan sendirinya (tidak mempunyai kekuatan menawar atau kekuatan sebagai fungsi Kontrol). Masyarakat akhirnya cenderung pasrah, basah, dan MENYERAH !!!
Kasian Bapak dan Ibu Guru hanya menjadi Oknum Pelengkap penderita lagi … apalagi Tunjangan Profesional pun bagi yang lulus tahun 2006-2007 penerimanya diacak-acak. Halah ! Itupun cuma 3 bulan terhitung April 2008 dihitung sampe bulan Juni 2008 … (ini ditunggu beritanya)
@irnasya : di web BSNP sudah diatur sebagaimana yang ditulis dalam blog di atas 😀
mudah-mudahan bisa dibaca ulang
sebenarnya pelaksanaan ujian nasional kapan sih??
ada yg sy dengar bulan 3, apa itu benar??????
atau hanya buah bibir saja…?!!!
@ngatmin : saya sedang mengupayakan pa, jika ada akan saya tautkan di blog ini 😀
pa rudi, salam kenal ya. kalo boleh pa rudi, saya minta tolong cariin data juknis ujian nasional
SMK tahun 2008/2009 ya. susah juga nyarinya. trima kasih sebelumnya pa rudi.
hua hua hua yup dhe …. blog walking lah 🙂
pa rudi,,,sepertinya kita punya ketertarikan yang sama,,,hahaha,,,
adhecs.wordpress.com
@ce_esEmPe : silakan itu adalah hak anda, pergunakan sebaik-baiknya dan terima kasih untuk menghangatkan topik hot ini ….. salurkan aspirasi ….
SAYA TDK SE7 SEKALI DITAMBAHNA MAPEL INI!!!!
AKAN BERTAMBAH BYK SISWA2 YG ARAS2AN SKLH,DAN BYK PULA YG AKN TDK LU2S,MENYEBABKAN PELAJAR YG PUTUS SKLH!!!
MHON PERHITUNGKAN LG!!!!!!!!!!!!!!
Mr Cash449 : terima kasih atas moderasi dan jawabannya yang mateng lempeng …. 🙂
@ Eka : good thinking from good creativity
@ Edward : semangat sekali komentarnya, saya berharap juga begitu hasilnya … Good Luck 2 U
@ Mr. Yohanes : koq skeptis sekali, pasti ada dong kesempatan demikian, karena saya ingat falsafah bapak-bapak di tempat kita ini : kita minta sesuatu bukan seperti anak minta sesuatu ke orang tuanya alias belum tentu semua kemauan kita bisa dikabulkan karena tergantung pada sesuatu dan lain hal, jadi sementara ini kita terima saja sebagai sebuah petisi pembaruan dan terus didengungkan seperti bunyi sayap tawon …. setuju?
Peace in Earth as in Heaven jar Nya
Salam,
Pro : Mbak Eka
Menyimak apa yang disampaikan, agar dapat mengurangi penyimpangan ujian nasional, saya usul bagaimana kalau soal dibuat sangat beragam, yaitu : bila tiap kelas ada 20 siswa, maka pemerintah harus membuat 20 macam soal.
Perkara koreksi tidak masalah bagi komputer, karena masing-masing kode soal berbeda.
Pro : Pak Y. Marsudi
Sampai kapan pun, gak akan objektif menilai ketrampilan (skill) dan sikap (afektif) siswa. Siapa yang menilai? Bila dikembalikan ke sekolah makin runyam. Sekolah tidak akan berani tidak meluluskan siswanya.
Saya pernah mengoreksi ujian ketrampilan mengarang bahasa Indonesia (saat Ebtanas). Apa yang terjadi ? Jawaban siswa dinilai dengan cara ‘dikilani’ (Jw). Makin panjang makin baik nilainya, tanpa memperhatikan kaidah lainnya.
Apalagi ketrampilan lainnya?
Karena itu kelulusan siswa sebaiknya berdasarkan kriteria UNAS Plus.
Yaitu plus penilaian murni sekolahnya.
Salam,
http://www.smart-unas.blogspot.com
Siapa takut dengan UN 2008, walaupun standart kelulusan 9,0 tetap siswa akan lulus, siapa dulu gurunya…!
Seketat apaun usaha yang dilakukan pemerintah agar tidak terjadi kecurangan pada saat UN, itu adalah usaha yang sia-sia, kerena semakin ketat usaha yang dilakukan pemerintah, akan semakin pintar juga orang-orang dalam melakukan kecurangannya. jadi tujuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia adalah sia-sia, karena dengan adanya UN itu justru melatih sekolah-sekolah untuk terus berbuat kecurangan.dan saya yakin unruk UN 2008 juga akan terjadi kecurangan yang akan melebihi dari tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah musti beranio belajar dari tahun-tahun sebelumnya, banyak persoalan tentang UN belum terselesaikan, sudah mau menambah persoalan lagi, dengan UN 2008. kalau UN sebelumnya hanya 3 mata pelajaran sudah menimbulkan persoalan besar, apalagi UN 2008 dengan 6 mata pelajaran ditambah lagi dengan UN SD, kita tidak bisa membayangkan persoalan besar apa yang mau terjadi. Maksud pemerintah memang baik, mau mengukur keberhasilan pendidikan, namu maksud baik itu tak cukup hanya diukur pada akhir pendidikan, proses menjadi lebih penting. Karena pemerintah hanya mau mengukur dari hasil akhir dan kurang memperhatikan proses, cara ini ternyata memberikan pengaruh besar pada bangsa ini, pengaruh terhadap mental bangsa yang hanya mengutamakan otak/kognisi, pada hal manusia buka hanya otak; menurut Bloom keberhasilan pendidikan menyangkut masalah kognisi, afeksi, dan psikomotorik. sementara UNESCO, menegaskan keberhasilan pendidikan menyangkut empat dimensi: learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Nah kalau UN hanya mau mengukur kognisi/learn to knownya saja, bagaimana dengan yang lain. pengaruh lain nmapak dari mental manusia yang mengutamakan ijasah, meski tidak puny skill, tak profesional., dan ijasahpun lalu dengan mudah bisa didapat dengan cara yang tak bertanggungjawa. bila demikian, bangsa ini kapan bisa masuk atau bertarung dalam kompetisi tingkat dunia. pendidikan akan terus tertinggal dan tertinggal. KASIHAN DEH GUA BANGSA INDONESIA INI.
Yohanes Marsudi (Y.A.M Fridho Mulya, SCJ)
adhy : komentar anda sudah sangat sering didengar oleh para pemegang kebijakan, tetapi sepertinya mari kita telaah lagi UUD 1945 yang sudah diamandemen dan UU No. 20/2003 tentang keberadaan BSNP dan Ujian Nasional …. polemiknya seperti tidak akan pernah berakhir selama banyak pihak masih belum memiliki dasar pandangan yang sejalan …. sampai kapan pun ?
fitri : kalo nggak pintar nggak bakal diangkat jadi pejabat fit ? Masak pejabat bodo dipake ?
me_lina : Pak Menteri dan teman-temannya menuntut ilmu bukan kepalang ajar tinggi sekali (biayanya juga mahal loh), sampe sekarang ilmunya nggak bisa menyentuh bumi ….. wew ❓
Agus Prayitno : terima kasih atas tips dan penuntun sederhana, kalau mau ditambah ? apa pake sambal 🙂
Syamsudin : formula ini sedang dicari pak Syam, mudah-mudahan segera bisa diwujudkan oleh pemangku kepentingan dalam pendidikan …. saya berharap hal demikian
Okah : Anda memang pengamat sejati dan jeli menyikati siasat dan teror UN ini. Saya kuatir kita digiring menjadi orang-orang muda di Jepang yang tiap tahun harus menikmati kerja keras menghadapi ujian masuk perguruan tinggi hingga sangat-sangat militan …..
belum ada batasan yang akuntabel dan jelas tentang batasan standar nilai Ujian Nasional ini…. sepertinya tergantung yang disebutkan Pak Wapres tuh … coba saja perhatikan ucapan-ucapan beliau dekat UN …. kita main tebak-tebakan aja lah taun depan berapa nilai standarnya ? 🙂
Liliez : bukan pikirannya pendek, masa pemerintahannya yang nggak lama karena ampir masuk masa pensiun lis …. jadi mumpung masih berkuasa mengeluarkan kebijakan …. ada produk yang mesti menjadi pertentangan di masyarakat. Coba deh perhatikan produk-produk pemerintah dan pejabat yang berwenang …. kita analisis terus sampe kapan bisa bertahan seperti ini ? Karena masyarakat yang dinamis salah satu alasannya …. hehehehe 😛
Alfriandi : dari semua koment, Anda salah satunya yang memberi koment berdasarkan hati nurani 🙂 selain pengunjung-pengunjung setia blog ini hehehehe …..
2 cash449 : terima kasih atas ide penelitiannya, malah pertimbangan segar … cuma apa bisa independen ya lembaga pemberi data. Atau hanya ketakutan psikologis menghadapi ujian ?
ME : untuk kelas Bahasa silakan baca di bagian Perubahan UNAS 2007/2008, cuplikan posting di atas adalah trigger untuk berita UN yang lain …. supaya ada silaturahmi ….
Iyan : Bapak Menteri lagi rapat jadi bisa diwakilkan ke blog ini dulu, menerima segala caci maki rakyat Indonesia dah…. walaupun belum bisa sepenuhnya memberikan pelurusan ke arah tujuan yang sebenarnya ….
Di mana-mana menyangkut kepentingan orang banyak selalu ada paranoid …. palagi dekat-dekat pilkada 2008 ini wiiiii …. kecenderungan disintegrasi semakin melebar …. KPUD-KPUD saja masih belum kuat untuk mengatasinya … mesti turun tangan pemerintah pusat.
Saya setuju dengan pendapat seandainya Ujian Nasional direvisi kembali kebijakannya … jika mungkin ada masanya stagnan sehingga menjadi sebuah keputusan bersama antara Pemerintah dan Pemangku Kepentingan (masyarakat) keduanya bisa menerima dengan lapang dada keputusan tersebut
Tolong buat bapak menteri Pendidikan dipikir pikir dulu buat tambah mapel buat UNAS…..
Pelan-pelan dong Pak………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Gimana kalau banyak yang gak lulus????????????????
Tahun kemarin 3 mapel aja tingkat pendidikan Indonesia tetep di bawah…
apa ini cara yang terbaek?????
Seharusnyakan cukup tambah dana tunjangan buat mutu pendidikan kita………….
Gak usah pakai acara tambah tambahan gitu,,,,,
Pucing……………………..??????????????????
Ya Allah kenapa Bahasa mesti dikucilkan ????? Dari awal cuman IPA/IPS doank…….!!!!!!!
kelas Bahasa mana ????????????????????
Maaf judul komentar di atas terhapus. Mestinya :
Ujian Nasional Membuat Kita Paranoid?
Judul di atas tampaknya benar meskipun belum ada penelitian ke arah sana. Kita (dalam hal ini semua pihak mulai siswa, guru, orang tua, kepala diknas) cukup cukup dibuat kerepotan bahkan ada yang ketakutan berlebihan.
Betapa tidak? Ada banyak sekolah yang menyiapkan ujian nasional dengan mengadakan les-les tambahan di sekolah beberapa bulan, bahkan setahun (Ada pula yang tiga tahun telah menyiapkannya).
Sementara itu orang tua tidak kalah khawatirnya, mereka selalu mengingatkan anaknya tidak luput doa dan prihatinnya. Yang punya uang lebih akan mengirimkan anaknya ke berbagai bimbingan belajar.
Yang lebih khawatir lagi para siswanya. Mereka harus belajar giat, bahkan di luar kemampuan mereka. Demi les tambahan mereka harus pulang hingga malam hari.
Bagi kepala sekolah dan kepala diknas kabupaten /kotamadya, ujian nasional bisa menjadi ‘tes case’ bagi keberhasilan kepemimpinannya. Karena itu dikabarkan ada pembentukan team sukses demi kelulusan siswa. Meskipun isu ini sulit dibuktikan secara hukum di lapangan, namun kenyataan ini sudah terjadi.
Permasalahannya, ujian nasional telah mengakibatkan anomali (penyimpangan) di lapangan. Pemerintah pusat (dalam hal ini depdiknas) menyadari hal tersebut dan berusaha mencari solusinya.
Membatalkan ujian nasional bukan pilihan yang tepat. Merevisi sistemnya adalah pilihan bijak.
http://www.smart-unas.blogspot.com
saya setuju dengan pendapat adhy, ujian nasional tetap ahrus dilaksanakan, tetapi bukan penentu kelulusan, ujian nasional tetap di adakan untuk mengetahui gambaran pendidikan di Negara kita. Kembalikan saja seperti yang dulu. un tetap ada, tetapi bukan penentu kelulusan, untuk kelulusan serahkan aja kesekolah, karena sekolahlah yang lebih tahu tentang perkembangan anak didiknya. Mungkin yang perlu dibedakan adalah persentase nilai un, us dan nilai rapot. Keiga aspek ini mungkin tetap harus diperhitungkan dalam menentukan kelulusan siswa. Kalau hanya un dikemanakan nilai us dan rapot anak-anak.
Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhh PAk Menteri Nich gmn Sich!!!!!!!!!!!
ga pny ank YAng msh sklh y?????????????????/
mbok klo bkn kptsn dipkr baik2 donggggggggggggggg!!!!!!!!!!!!!
dasar tu pejabat2 sok kepinteran..(ga nyambung) tapi mo gimana lagi siap gak siap ya harus siap..apalagi angkatan saya nanti gosipnya NEM jadi 5,5..wooow…tapi kalo menurut saya, dengan adanya 6 mapel pada UAN, maka mapel2 baru spt fisika, kimia, biologi (krn saya program IPA) tentu tidak akan keluar lagi pada UAS kan?? itu sangat menguntungkan sekali karena tentunya soal2 yang keluar pada UAN tdk akan sesusah yang dikeluarkan oleh tim guru sekolah..isn’t it?
Lho kok pada takut sama Ujian Nasional,…
Kita yang hidup di jamAN orde baru kan sudah pernah menikmati EBTANAS. Mata pelajarannya jauh lebih banyak, materinya lebih sulit. Kenapa dulu saya tidak merasa tersiksa. Melihat ketakutan yang berlebihan terhadap UN berarti generasi sekarang semakin turun pangkat alias tambah tidak punya kualitas.
Coba hadapi dengan tenang dan santai saja. Kita sering terprovokasi dengan pemberitaan yang menyebabkan Ujian Nasional menjadi semakin horor di mata pelajar. Tidak usah dibesar-besarkan nanti malah kita menjadi bahan tertawaan negara tetangga karena para pelajarnya ketakutan menghadapi Ujian Nasional.
Persoalan yang membebani pelajar adalah standar kelulusannya. Itu yang perlu diperhatikan dan digugat. Kalau Ujian si oke-oke saja mau nasional sampai internasional ora masalah. Kalau untuk sekolah pinggiran ya jangan terlalu tinggi.
Satu lagi, bersyukurlah karena ternyata ujian nasional jawabannya cuman A sampai D. Gitu aja kok repot…
selamat menikmati ketakutan dan teror UN 2008
Ujian Nasional 6 pelajaran sepertinya harga mati dari pemerintah. Pemerintah selalu menggemborkan demokrasi… tapi tidak pernah mengajari berdemokrasi. Selama ini selalu keputusan tanpa ada dengar pendapat dengan obyek pendidikan. Untuk itu para siswa sekalian, sebaiknya persiapkan UN 2008 bukan saatnya diperjuangkan untuk diubah. Pemerintah kita emang udah kayak gitu. sepertinya benar sendiri. Tip dari saya:
1. Carilah semua bahan yang akan diteskan mulai kelas 1 hingga kelas 3.
2. Bagi semua materi pada setiap pelajaran dengan jumlah bulan yang tersisa.
3. Buat jadwal belajar dan patuhi secara disiplin.
4. Buat try out setiap bagian.
5. Buat try out akhir
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam
Agus Prayitno
ya ampun…please deh
jaman sekarang masih ngurusin UN basi abiz…cape deh…..gak mutu banget….
klo mau mutu di dunia pendidikan gak musti tuh yang namanya ngelaksanain UN…
karena orang pemerintah tuh gak tahu kemampuan kita di sekolah dan…sekarang pemerintah seenaknya aza menetapkan mapel sampe 6 gak mikir apa…?
orang2 pemerintah sungguh pikiranmu penndddeekkkkk sekali….
Siapa yach….. yang brani nantang kebijakan Diknas? ngotot seribu kalipun tidak akan merubah konsepnya. untuk itu jangan terlalu diprofokasilah pelaksanaan UN 2008 ini, sebab tahun lalu juga sudah berbagai komentar dan tanggapan yang keluar baik dari orangtua siswa, siswa dan kelompok air mata guru, bahkan kasusnya sampai ke Mahkamah Agung tapi keputusannya tetap saja dilaksanakan.jadi menurut hemat saya mari persiapkan diri kita tuk ujian nasional ini moga-moga dapat lulus dg baik
duh saya tidak setuju sekali kalau diadakan ujian nasional untuk menentukan kelulusan. Lebih baik menurut hemat saya, ujian nasional tetap diadakan tujuannya untuk memberikan gambaran kepada pemerintah tentang bagaimana hasil pendidikan indonesia selama ini dan tentunya hasil ujian dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan, Yang tidak saya terima adalah kenapa ujian nasional digunakan sebagai penentu keluluasan. nilai-nilai yang dihasilkkan dalam ujian nasional belum tentu mencerminkan keaadaan yang sesungguhnya dari siswa tersebut. Sebaikknya kelulusan diberikan kepada guru karena gurulah yang mendidik kami selama ini dan tentunya guru sudah tahu tentang perkembangan prestasi kami bukan dengan test dari pemerintah yang nota bene hanya mementingkan hasil yang diperoleh dari test tersebut. Saya tidak menganjurkan untuk menghapaus ujian nasional tapi saya hanya menganjurkan untuk menjadikan ujian nasional sebagai tolak ukur pendidikan kita bukan tolak ukur kelulusan. Lebih baik, pemerintah lebih memperhatikan fasilitas penunjang pendidikan utamanya di kalimantan, sumatra, sulawesi, irian dan daerah indonesia timur di pedalaman. kasian saudara-saudara saya yang memiliki semangat tinggi untuk belajar tapi akhirnya terhenti karena akibat tidak lulus ujian dengan grade soal diluar dari apa yang diajarkan kepada mereka selam ini. jangan dalam mengambil suatu kebijakan hanya melihat di sekolah yang ngetop aja
Ujian psikomotorik diujikan pada ujian sekolah, sementara ujian nasional hanya menguji secara tertulis.
Selebihnya masih dalam urusan dan kewenangan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan mba Cheli ….
Pak Guru dan Bu Guru mempersiapkan siswa-siswi dengan cukup lengkap yah kognitif, afektif, psikomotorik … sementara ujian diserahkan ke Badan Independen ini. Lagipula dalam ujian CPNS yang hanya akan sampai tahun 2009 belum pernah saya ketahui ada ujian praktik-nya segala termasuk ujian afektif. Nah kan, nyambung nggak dengan pertanyaan anda ??????
Mudah-mudahan bukan karena emosi semata anda memberikan komentar 😛
pak, kan yang diujikan itu hanya mata pelajaran yang bersifat kognitif, nah mana yang lain afektif dan posikomotor. kalo emang itu nggak dipake ngapain itu dimasukkan dalam komponen pembelajran. mikir dikit lah.ato ada cara lain.
Mari Pak Nurdin, kita saling share nanti saya reply menuju blog Anda.
terima kasih atas kunjungan dan komentar yang bermakna,
semoga tahun ini ada kesiapan yang lebih baik lah dibandingkan membedaki diri menopeng muka untuk menyatakan anak didik kita bisa lulus UN dengan berbagai macam cara dan akhirnya kita semua terperangah betapa berat dan bodohnya tindakan kosmetika semata itu …. 😛
Salam… tuk semua.
Memang benar banyak hal yang harus kita benahi, terkadang itu adalah evaluasi diri kita senidri (seperti mengaca). Kadang yang takut anak tidak lulus, tidak mendapat nilai baik, bahkan yang tidak mengajar sehingga membantu (kecurangan) Ujian adalah GURU, sosok GURU.
Sepertinya kini terjadi seorang tidak profesional sepenuh hati di bidangnya… Polisi merampok, Guru mendidik tidak jujur, Pegawai tidak mau melayani, dll.
Sekarang kita mulai niat perbaiki diri aja deh…
disini ada SKL UN 2008, masih SMP MTs sih… tapi cukup untuk perkenanlan bagi semua… saling share yuk..
#limun :
kecurangan UN biar bagaimanapun tetap ada, karena dalam semangat guru untuk meningkatkan kompetensi sering ditafsirkan salah sebagai “pertolongan” supaya anak didik bisa diorbitkan atau melesat sebagaimana pesan sponsor.
Ada sebagian oknum guru yang “mungkin” telah diiming-imingi sesuatu kepentingan, ataw memang ada kepentingan lain (yang ini memang rahasia umum low) …
Biar bagaimanapun tim independen memantau, toh tetap ada bentuk-bentuk kecurangan lain. Jujur saja, Tes SPMB sekalipun masih banyak dipenuhi joki-joki yach sebagai peluang-peluang usaha lah bagi pemangku kepentingan lainnya … (saya tidak bisa mengungkapkan hal itu disini karena nanti saya jadi sasaran tembak)… mudah-mudahan Anda semakin mengerti misteri ini …. karena BANYAK KEPENTINGAN YANG MELEKAT …. DARI KEDUA BELAH PIHAK YA (YA DARI PIHAK ORTU SISWA, SISWA ITU SENDIRI, GURUW, JUGA MUNGKIN SEKOLAH BAHKAN DINAS PENDIDIKAN TERKAIT ATAU JUGA MENYANGKUT KEPENTINGAN WILAYAH … 🙂
Semoga kecurangan ini bisa ditekan, investigasi berkali-kali pun belum tentu dapat mengendalikan bahkan meniadakan segala macam bentuk kecurangan apalagi dibarengi penegakan hukum yang kelabu dan serba pincang sebelah menyuburkan praktik ini.
saya mu tanya…
apa pendapat bapak tentang kecurangan” di ujian nasional..
buat apa menaikkan tingkat ujian nasional kl toh akhirna cara yang dipakai juga semakin curang saja??
spt yang ada di harian kompas tgl 26 july 2007, tentang pemecatan n skorsing bagi guru” yaang bertindak jujur dalam UN??
makasih.
iya SDM yang mana ? Siswanya ato guruwnya ?
apa maksudnya????????
Duh… UAN kali ini kayanya berat banget,
mungkin tujuannya bagus tapi tidak didukung dengan SDM yang ada..
tahun kemaren az yg cm 3 mata pelajaran masih banyak yang gak lulus, apalagi jadi 6,
duh……jdi tmbah pusing dweh….
i hope q bisa lulus dengan hasil yg sangat maximal
amiN…^_^
n q bisa lulus SPMB amIn ya RAbB…..
YA ALLAH KENAPA KAMI NASIB BEGINIII….
AMPUUUUNNN D.J….
BALIK LAGI KE JAMAN BAPAK GW DULU DONK,,
BUKTINYA BAPAK GUE GAK KERE2 AMAT,,WLWPUN GAK PAKE UAN
SUTRA LAH…
SIAP2 AJA BERTEMPUR,,
MAAAJJJUUUUUUU….!!!!!!
kampret…!!!
sok pinter amat loe uan nambah mapel…
kalo mau buat mutu pendidikan bagus ntu, pelan2 aja
kagak usah nyiksa murid dunk
loe pikir indonesia sama kayak negara maju lainnya…
ngaca donk Indonesia kya apa skarang…
sok kebagusan…
cape deh,,,
Qt liat aja, pasti banyak anak remaja yang mati konyol, mati berdiri, mati matian buat bunuh diri…
slamet ya , loe yang dosa ini…!!!!
@Pauline : Saya suka semangat kamu nih 😛
ya,, ini jadi tantangan buat ank klas XII IPA atopun IPS, bjuang ya….!!!
klwa sya berpendapat bt masukan bnsp,dlm hal pembuatan kebijakan tolong cros cek ke lapangan dsnyinyalir akan lebih para pengajar berbuat apapun supaya siswanya lulus mka dgn tu pikirkan yg matang donk
@wibi : karena memang begitu tugas yang suka memerintah alias pemerintah
@fieda : jangan pesimis seperti itu, mungkin justru dengan 6 mapel malah semakin besar kemungkinan untuk lulus. 6 kan lebih banyak dari 3 kemungkinan …. 🙂 keep smiling …
wong 3 mata pelajaran aja banyak yang tidak lulus apalagi 6 mata pelajaran untuk sma/smk?
jujurnya emang bagus tapi terkesan dipaksakan, mengapa pemerintah menganut faham yang orang jawa bilang “BEDA SILIT BEDA ANGGIT” yang diartikan bahwa setiap beda penguasa atau pejabat yang berwenang selalu beda kebijaksanaan dan aturan, padahal aturan lama belum tentu gagal dan tidak baik karena belum bisa dibuktikan disebabkan kurun waktu pemakaian kurikulum or aturan yang sangat amat singkat. kapan paham tersebut akan berubah?
link di atas keliru, yang benar : http://bsnp-indonesia.org/
Kasian Pak Menteri Bambang Sudibyo, banyak yang harus dipikirkan beliau. Bagaimana tanggapan BSNP ? Silakan lanjut ke http://bsnp.go.id
Mudah-mudahan segera dirilis kepmen begitu ada perubahan yang benar-benar mendesak supaya segera ditindak lanjuti. Sementara ini, persiapkanlah diri semaksimal mungkin untuk menghadapi ujian semester dulu baru mikiran ujian nasional.
Lagipula ada kaitannya dengan ujian-ujian selanjutnya setelah UN 2007/2008
bapak mentri Ujian ANsional Memang sangt Bagus Sekali dan memang bisa meningkatkan kualitas siswa tapi yang saya mau tanyakan mengapa pelaksanaan ujian nasional terasa seperti program percobaan ?????
apa program ini memang efektif kalau notabenenya masih banyak sekali yang fasilitas belajarnya masih sangat jauh dari kata layak contohnya saja sekolah saya. sekolah saya saran dan prasarananya sangat paspasan. kalau boleh saran saya kenapa bapak tak perbaiki dulu sekolah sekolah yang rusak agar bisa dikatakan layak saya sangat setuju sekali jika ada ujian nasional ini tapi itu lah masalahnya tolong dikaji ulang kebijakan bapak ini
Assalamu’alaikum bapak mendiknas…
mohon untuk pemberitahuan penambahan mata pelajaran untuk uan 2008 lebih diperjelas…
ini mengimbau kebenaran kabar yang simpang siur mengenai penambahan mata pelajaran untuk uan sma tahun 2007 mendatang….
kalo bisa, mohon pemberitahuan surat keputusannya segera diberitakan dan masih jauh-jauh hari uan-nya.
agar persiapan uan nanti menjadi lebih matang… okey???
makasih paaaaak…. (^_^)
kami akan sukses meski tanpa ada UN 1,2,3,4,5,6, ato semua pelajaran!!!!!
buat pembuat keputusan,,
buatlah keputusan yang bijak!!!
yang bagus, kompeten, tapi ga menyengsarakan para pelajar & orang Tua!!
😉
kami bukan kelinci percobaan tiap tahunnya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1
😦 😦 😦
perasaan ini suda campur aduk .. !
yah tuhan ,, cobaan apa lagi yang Kau berikan kpd hamba .. ???
Un 3 mapel aja byk yg gak lu2s . apa lagi 6 .. ???!
alamaaaaakk ,, ada fisika dan kimia pula !
tolong donk pikirkan nasib kita ,, pemerintah jgn seenaknya sendiri ..
coba dekh mentri2 itu duduk d banku ky kita ..
hhhuuuhhhh .. !
Di SKL SMK Teknologi, maksudnya apa nih? Kok ada pulak MTK Non Teknik 1 dan 2. Ngapa gak satu aja! Coba pak menteri aja yang ikut UAN, bisa gak lulus 100%?Tolong mikir Paaaaaaaaaaaaak
😦 just can say that 😦
wah………………..
bagus………..bagus…………bagus………..bagus………………….bagus………..
pemerintah emang ga mikir,hrsnya ksh tau UAN bkl 6 mapel sejak 1 ato 2 thn yg lalu donk!! masa konsentrasi 3 mapel jd buyar gara2 hal itu apalagi pengumumanya ga jelas jadi ato tidaknya,otomatis siswa ga bkl dpt nilai yg diinginkan,kalo diliat dari segi materi emang bisa bikin kepala pecah coz buanyak bgt kira2 ada 30an bab,pdhl kan wkt smesteran cmn make 1,2, ato 3 bab doank.gw prediksi pendidikan indonesia ga bkln maju sesuai yg diharapkan para kerah putih,justru akan hancur terpuruk!!!
Halloooowwww…
plis de pemerintah gmn c ???
tauk g c looooo ?????
UAN TU BUKAN MENYELEKSI ANAK YANG PINTER TOW G PINTER !!!!
TAPI UAN TU MENYELEKSI ANAK YANG LAGI HOKI TOW G HOKI !!!!
MENTERI PENDIDIKAN,,,SIAP” AJA DENGAN PERMINTAAN TANGGUNGJAWAB DARI 4WI NANTI !!!!!!!
klo mau ngasi pengumuman tu mbok ya dari setaun kemaren jadi qt bisa siap” !!! gak profesional banged c ????
pecat aja tu org” diknas !!!!!
wizZZZZ….
macam petir???????
tolong donk..,,,
kami ingin hidup,,masih adakah kesempatan tuk dirubah,,,
bakal banyak pengangguran lagi nee…
kalaupun harus taon depan aja dch..!!!!!!
ya…….ya……
@pampam : kita lihat apa langkah si bodoh ini :p
kalo mentri2 aja yg d suruh UAN 6pel gmn??pasti blm tentu LULUS 100%..
taon kmrn aj anak berprestasi bnyk yg gk lu2s pdhal cm 3pel..aplg ini..6pel??
ga adil bgt!!kalo mw bwt keputusan jgn ngasal!!minimal ksh tw 2th sblmny..biar ga sia2 blajar bnyk!!
katanya pejabat pemerintah tp koq bodoh si??ngambil keputusan seenakny!!
coba kalian kerjain soal kimia n fisika..apa bs lu2s dgn standar nilai 5????????
GARA – GARA BEGINI DOANK ORANG BISA STRESS MIKIRIN UAN …
TOLONG DOONNNKKKK….
MIKIR DIKIIIIIIITTTTT AJAAHHHH…….:(PAAAAKKK…..:(
silakan pak, di japri jangan dijampi lah :p
Disambung via ‘japri’ aja Pak. Alamat e-mailnya yg yahoo.com, di pojok kanan page ini ya?
puspendik juga sulit diakses nih, wah memang sekarang zaman susah. Pengurus pendidikan memang belum siap menyebar info, jadi pengabar-pengabar yang menanggung getahnya …. nasib nasib 😦
@sos 2: hal ini perlu diteruskan ke BSNP, menurut saya, profesor-profesor dan doktor-doktor disana yang lebih “pintar” dari saya yang “hanya” seorang wong pengabar berita :p
@nanda : calm down, segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan biarkan hikmah yang bekerja 🙂
saya ingin 3 mapel saja untuk UN
Tolong jangan tambah mapel UN.
cape dech………………. klo harus 6 mapel.
apalagi jurusan IPA,wah…… berat bangeut tuch!!!!!!!!!
tolong yach pertimbangkan lagi………….
TOLONG DONK PA SOAL WAT UAN JGN DTMBAH LGE.3 SOAL AJA QT DAH PUSING APALGE DTMBAH TOLOOOOOOOOONNNNNGGGG YACH PAK????????????????
Harat kayaknya indosat wal ? saya aja nggak berani pakai HP nge-net, nggak kuat bayar, apalagi Halo wuih muahal… banar.
Ampi te uluh itah kea tuh lah…. mangat ikh arae amun maja-maja kate. Hung kueh majar pak?
Thanks infonya Pak. Kami yang di desa, terbantu dengan adanya validasi info dari Bapak yg tinggal dPalangkaraya, berhubung adanya berita sosialisasi UN dari Kapos 2 hari ini. Sementara kami belum ada akses internet via komputer yang cepat dan menjangkau kami, sehingga kami mencari info dan komunikasi net/e-mail menggunakan hp aja pak, dg software OperaMini 4, SE K800i, dan Indosat GSM. ~Thanks 4 All~ (Kayaknya IP address saya didetek dari Oslo, Norway bag. Ngawa isut tukep Sungei Mentaya Pak) :-D. Kita manfaatkan smaksimal mungkin segala keterbatasan ya Pak?
@arif : kita sebagai wong yang diatur wong, ya hanya bisa menghela nafas dan mengurut dada … kira-kira berapakah jumlah jiwa yang akan mengalami kemunduran tahun pelajaran ini ? 😕
@someone : saya dapatkan berita memang demikian adanya, dengan demikian berita yang sebelumnya menjadi diperbaharui bukan begitu ?
Malahan di Jurusan Bahasa, matpel matematika pun di-UN-kan ?
sementara BSNP baru sampai dalam tahap penyampaian – sosialisasi perubahan UN dalam validasi SKL kemarin
Salam,
Pak Rudi tolong dicek lg, mapel UN SMA IPS, yang benar ditambah geografi, matematika, sosiologi; atau ditambah geografi, sejarah, sosiologi, atau apa yang benar sih? Kayaknya aneh kalo matematika UN di IPS. Thanks.
duh..aduh…UAn yg masih tiga pelajaran aja tahun ini masih banyak yg ga lulus.gimana kalo ditambah tiga mata pelajaran lagi coba?bukannya pesimis..tapi kita arus belajar dari yang sudah2 donk.
apa lagi..dari wacana yang saya baca,standar nilai kelulusan adalah 5,00.waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…..tinggi sekali bung.
apa lagi berita penambahan matPel ini baru dipublikasi akhir september yg lalu.berarti sekitar satu semester sebelum UAN.dadakan gi tu lho pak…plz dech…
mohon dipertimbangkan kembali dengan sangat!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
sekian
terima kasih
dik ucup jangan kuatir, kelihatannya serba mendadak.
Pemain-pemain lama yaitu yang mengelola sekolah sudah disosialikasikan wacana seperti ini sejak awal adanya KBK lalu berubah menjadi Kurikulum 2004 itu sejak di Cisarua, namun namanya wacana hanya kabare bin kabar binti informasi, belum selalu menjadi kenyataan.
Tahun lalu juga diwacanakan begini, nah… bulan Oktober ini ada tim BNSP yang menyosialisasikannya kembali sejak UN SD hingga SMA/SMK, kita tunggu perkembangan POS selanjutnya awal tahun 2008.
Masalah siap tidak siap, hak itu dikembalikan kepada siswa.
Masak kalau siswa tidak lulus, yang disalahkan adalah ujian nasional.
Apakah sama perkaranya bagi CPNS yang tidak lulus ujian lalu yang disalahkan adalah lembaga yang mengeluarkan ujian CPNS.
Redam dulu emosinya, tahan dulu amarah dengan menyatakan 3 mapel saja belum tentu lulus. Pasti ada jalan pintas akan perkara ini.
Siswa yang berpikir panjang akan berpikir dengan hati nurani, bukan dengan akal pikiran yang sugestinya negatif.
Kami pun di SMAN-2 Pahandut, belum tahu apa-apa tentang 6 mapel IPA-IPS tersebut, jadi serba menunggu dengan alasan yang tidak kunjung pasti.
Hal ini untuk berjaga-jaga, itu lebih baik daripada tidak waspada dan malah modar.
Seandainya kita tidak berjaga-jaga untuk melakukan hal yang tersurat, kapan lagi kita bisa mengerti akan hal yang tersirat. Wong tersurat saja masih dipertentangkan ? bukan begitu dik 😛
Indonesia berkutat dengan UNAS,
kapankah ini berakhir ?
Standarisasi sekolah belum berfungsi, hanya berlaku untuk sekolah yang di pulau Jawa Sumatera Bali, entah Sulawesi – Kalimantan – Nusa Tenggara (kecuali NTB)- Nusra – Maluku dan Papua 😕
POS = prosedur standar operasional, biasanya diluncurkan di http://puspendik.com … ini situs yang sejak tahun 2002 saya amati mengeluarkan juklak juknis pelaksanaan UN.
Mudah-mudahan tahun ini bisa membantu, dulu ada dokumen UN untuk SMP-SMA-SMK. Kita berdoa saja semoga adminnya cepat sadar dan memberikan peluang informasi untuk UN SD mulai tahun 2008 ini. 😛
kepastian tentang UN 6 mata pelajaran yg belum jelas hingga sekarang membuat siswa tidak siap untuk menghadapi UN2008… Kabar pertama baru diterima bulan september, itupun belum pasti.. jadi persiapan akan tergolong mendadak.. Apalgi mapel IPA dari kelas X bukan perkara mudah karena materinya sangat banyak.. Mohon dipikirkan kembali keputusannya… Masih banyak yg belum siap. Seharusnya berita macam ini diberitahukan satu atau dua tahun sebelumnya. terimakasih
Bung parker udah saya masukan link tuh, jual pulpen parker merk Casio kan 😆
Tenang saja dik, mas, kak, bang, bung,
masih belum ada sosialisasi nih,
jadi masih bisa berpikir keras
dan jangan lupa hanya dipikir dong dikerjakan biar telaten
Pisau tajam karena sering diasah bukan karena sering dipakai saja ….
itu prinsif 😆
YA ALLAH PUSING.TOLONG DONG KEBIJAKSANAANNYA.TERUSTERANG SAYA TIDAK MAMPU.MOHON DI PERTIMBANGKAN LAGI
mampussss…. Qta….
duh… gimana neh…
oke deh…
yang penting ingat satu hal….
ORA ET LABORA
Berdoa dan Bekerja….
n terutama andalkan Tuhan….
oke ???
mas. tuker link yuk ???
@zulmasri : salam kenal juga pak, saya coba cari info juga tentang UN SMP nih.
Salam Kenal,
Pak, mohon info SKL UN SMP apabila telah ada ya. Trims.
Zulmasri
@Zai :
biar sistem yang bagaimana pun jua tetap ada “kemungkinan” indikasi kecurangan tersebut, tidak bisa dipungkiri, kalo mau jujur sebener-benernya Kalteng itu (bukan merendah martabat sendiri loh) sangat-sangat mustahil berada di urutan ke-2 nasional hasil UN 2007 lalu, nah itu berarti tetep ada “kemungkinan” yang sarana prasarana pendidikan dan keutuhan sistem penyiapan ujiannya saja masih-masih sangat minimalis, entah kalo siswa tahun kemarin super-duper bisa menyelesaikan UN 2007 — mungkin juga berkat sang-sang Guru mereka mampu mendongkrak itu semua.
Daripada kita parno karena kecurangan – nantinya memicu profesionalisme guru kelas XII ataw kelas 3 khususnya seluruh Indonesia lebih baik masing-masing siswa yang merasa wajib menyelesaikan tugas persiapkan pribadi saja dulu, komentar miring tentang sistem evaluasi nasional tidak siap, pemerintah buru-buru, dan lain sebagainya adalah TUNTUTAN ZAMAN yang kita juga harus fleksibel dan luwes menerima dan melakukannya. Supaya bisa bertahan hidup, nah yang menjadi perkara sesungguhnya adalah
APAKAH SETELAH LULUS UN, SISWA TERSEBUT ATAU TEPATNYA ALUMNUS BISA MELANJUTKAN KE BANGKU KULIAH SEBAGAIMANA YANG DIHARAPKAN DAN BERKARIR SEUSAI CITA-CITA YANG DIIMPIKANNYA ? Bisa baca bagian ini dari posting saya sebelumnya …. Di bagian ini ni zai
Conjecture saya sepertinya di UN 2008 mau tidak mau akan terjadi kecurangan lagi ..
Silakan baca disini :
Kecurangan UN 2007
Thread Kecurangan UN 2007
@smadav : :)) mantabssss……
enaknya bisa main gitu ya di lab, tapi gpp mumpung libur perbanyaklah bermain, karena nanti khan UN-nya ada 6 mapel tuh bisa bikin stressz
jadi sebelum stresz … habisin mainan aja yeee B-)
Paling-paling engkaw pulak yang best scorer pas UN 2008 din ai …. 😉
Permisi pak.. 😀
Saya mau ngasih comment yak:
Di satu sisi saya sangat setuju dengan bertambahnya MatPel UN karena ini akan memperbaiki kualitas siswa lulusan SMA di Indonesia. Tapi di sisi lain saya kurang setuju karena dengan bertambahnya MatPel UN ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah siswa yang menjadi Perfect Scorer UN. 😀
Di sisi lainnya lagi (Banyak banget sisinya 😆 ) :
… (Silakan bagi user lain untuk menambahkan) 🙂
Off Topic:
Btw Pak, Kami (Saya, Putra, Vincent, Dadang, Pembe, Harliandi, dkk) dalam seminggu menjelang lebaran ini ngenet sepuasnya (dari pagi sampai sore) di lab pake Speedy + Maen COD bareng2 (Call of Duty). Cepat euy..
assalamualaikum…
harapan saya : smoga tidak ada lagi segala bentuk kecurangan dalam UN nanti!!
walaikumsalam…
@ryanpp : Salam sejahtera
Saya berharap juga demikian, selama masih memungkinkan kerjasama yang baik antara semua pihak dalam mempersiapkan para siswa kelas XII secara sungguh-sungguh bukan lagi crash program dan gengsi sekolah ataw daerah, maka kecurangan bisa ditekan dengan kesungguhan hati dan kemurnian diri untuk memajukan mutu bukan gengsi semata